Samarinda, IDN Moments – Mencari pasangan di aplikasi kencan tidak selalu mengasyikkan, dan menemukan soulmate bukanlah jaminan. Tinder, sebuah aplikasi yang populer di kalangan para poder jomblo, menawarkan system untuk mencari pasangan atau bahkan hanya teman.
Caranya cukup sederhana: Anda mendaftar dan mulai mencari pasangan yang sesuai dengan kriteria Anda dengan melihat foto-foto yang diposting oleh pengguna lain di aplikasi Tinder. Hanya dengan sekali swipe, Anda bisa mendapatkan teman atau pasangan dari berbagai penjuru dunia.
Namun, tidak jarang juga terdapat penipu-penipu di dunia maya yang memanfaatkan popularitas aplikasi ini untuk mengecoh dan menghasilkan uang demi memenuhi keinginan hedonisme mereka. Banyak juga yang terjebak oleh foto-foto memikat dan profil yang terkesan menakjubkan.
step 1. Cek keaslian foto dan profil si empunya tinder
Movie ini seperti menceritakan pesan “pilannya”. Ketika kita menjelajahi dunia maya untuk mencari teman atau pasangan, seringkali yang pertama kali kita lihat adalah penampilan.
Namun, wajah menarik dan profil yang mengagumkan di news https://www.kissbridesdate.com/fi/perun-morsiamet/ sosial, terutama di Tinder, tidak selalu menjamin keaslian foto dan profil mereka. Para poder profesional dalam bidang ini mampu melakukan pemalsuan foto dan identitas, bahkan sampai membuat situs internet perusahaan palsu dan akun lender palsu, seolah-olah mereka adalah orang kaya.
dos. Ajak ketemuan
Setelah tertarik dengan foto dan profil mereka, langkah selanjutnya adalah memulai percakapan. Mengobrol dengan mereka, mencari tahu tentang kepribadian mereka, minat dan ketertarikan, serta yang paling penting adalah sejauh mana keselarasan antara kita. Jika semuanya berjalan lancar, langkah berikutnya adalah mengajak bertemu.
Tujuannya adalah untuk saling mengenal lebih baik dan memastikan apakah wajah mereka sesuai dengan yang ditampilkan di Tinder. Selain itu, ini juga kesempatan untuk memastikan apakah sifat dan sikap yang mereka tunjukkan di dunia maya konsisten dengan yang asli.
Tidak jarang seseorang terlihat lebih menarik di dunia maya daripada di dunia nyata. Sehingga seringkali setelah pertemuan langsung, ada yang memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan atau bahkan ada yang tetap bersahabat dan ada juga yang berlanjut menjadi pasangan.
step 3. Jangan terburu-buru, let it disperse aja
Salah satu momen paling menyenangkan di Tinder adalah saat mendapat kata “MATCH”, yang berarti orang yang kita sukai juga menyukai profil kita. Terkadang, karena terlalu bersemangat, kita bisa terburu-buru, terutama jika orang tersebut memenuhi semua kriteria kita. Kita bisa saja setuju dengan apa pun yang dia katakan, tanpa menyaring informasi dengan bijak.
Inilah yang membuat beberapa korban jatuh ke dalam perangkap penipuan di Tinder. Para poder penipu di Tinder akan mengumpulkan banyak informasi tentang kita, dan setelah kita terjebak, mereka akan memanipulasi situasi sehingga kita kehilangan kendali.
cuatro. Jangan bucin dan percaya 100%
Mereka menyadari bahwa mayoritas pengguna Tinder mencari pasangan. Dengan mengetahui ini, mereka menggunakan hipnotis dan manipulasi untuk membuat kita jatuh cinta pada mereka, dan siap memberikan segalanya demi “cinta”.
Salah satu trik yang sering digunakan oleh penipu di Tinder adalah menyamar sebagai orang yang ingin memberikan hadiah mahal kepada korban. Mereka mengklaim bahwa hadiah tersebut terjebak di imigrasi suatu negara, dan korban harus membayar sejumlah uang agar paketnya bisa dilepaskan.
Penipu di Tinder sering bekerja dengan rekannya untuk menelepon korban dan memberikan penjelasan palsu mengenai paket yang tertahan di imigrasi. Terkadang, korban yang sudah terjebak dalam perasaan cinta akan membantu dengan membayar uang agar paket hadiah dari “pacar” mereka bisa segera diterima.
5. Selalu waspada, tenang, dan mencari orang yang bisa membantu kamu ketika mengalami hal yang merugikan dirimu
Menemukan teman baru, terutama potensial pasangan, tentu menyenangkan. Namun, tetaplah waspada karena meskipun kita mungkin telah berkomunikasi dan mencari tahu tentang mereka, mereka tetaplah orang asing bagi kita. Tanpa pertemuan dan interaksi langsung, kita tidak bisa sepenuhnya percaya pada teman daring kita, karena modus kejahatan daring sangat bervariasi.
Jika Anda mengalami situasi yang mirip dengan yang digambarkan dalam film dokumenter Tinder Swindler ini, atau mulai merasa ada yang mencurigakan dengan teman adventurous Anda, Anda bisa mencari informasi melalui media online atau meminta bantuan dari orang-orang yang memiliki pengalaman serupa, atau bahkan pihak kepolisian untuk menangkap pelakunya, sehingga tidak ada lagi korban yang jatuh.
Jadi, bagi Anda yang aktif di dunia kencan adventurous, flick ini bisa menjadi rekomendasi untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi di mass media sosial. Semoga information di atas bermanfaat dan membantu Anda mendapatkan wawasan baru dalam menggunakan Tinder.
Leave a Reply